Kamis, 08 November 2018
Sabtu, 27 Oktober 2018
TEKNIK PEMASANGAN KANOPI KACA
Atap kaca tempered atau laminated akhir-akhir ini banyak diminati masyarakat sebagai pengganti atap konvensional yang sebelumnya telah populer. Tampilan yang indah, jalan masuknya cahaya matahari, mudah didapat serta anti korosi merupakan alasan terbesar sehingga memutuskan untuk menggunakan jenis bahan bangunan logam dan kaca ini. Ya.. apapun alasanya, disini kita akan mencoba menguraikan cara memasang atap kaca atau skylight sehingga bisa menghasilkan kualitas terbaik.
Atap Kaca adalah atap yang terbuat dari material bahan kaca. Biasanya kaca yang dipakai ialah kaca tempered atau laminated. Kedua jenis kaca ini merupakan hasil tehnologi modern industri perkacaan yang dalam prosesnya dilakukan dengan mesin mesin bertehnologi canggih. Kaca ini sering kali digunakan sebagai dinding kaca dan pintu kaca pada bangunan gedung perkantoran, hotel, serta pusat perbelanjaan. Namun beberapa tahun belakang, banyak bangunan gedung dan rumah-rumah modern yang memakai atap kaca sebagai innovasi dalam arsitektur bangunan modern.
Pemasangan atap kaca harus benar-benar memperhatikan ukuran dan tingkat kemiringan atap. Idealnya atap ini dipasang pada kemiringan 20 derajat, serta minimal adalah 10 derajat. Derajat kemiringan tersebut memungkinkan air hujan yang jatuh dan menimpa atap bisa langsung mengalir ke bawah, tanpa menggenangi di atas atap. Sementara bila pemasangan atap kurang dari 10 derajat akibatnya air hujan akan tergenang di atas atap dan menyebabkan atap kaca gampang buram.
Sebelum dipasang di posisinya, Anda perlu memastikan bentuk dan ukuran lembaran- lembaran kaca tersebut sudah presisi. Sebab jika atap kaca ini tidak presisi, atap pun menjadi renggang sehingga akan mengalami kesulitan pada saat penyilenannya. Pemasangan atap kaca dimulai dari bagian paling atas terlebih dahulu, terutama yang berdempetan dengan dinding tembok bangunan. Setelah satu barisan atap kaca tersusun sempurna, Anda bisa meneruskan pemasangan di bagian bawahnya.
Memasang atap kaca sepertinya mudah, tapi dalam pengerjaannya tidak semudah kelihatannya. Untuk mendapatkan hasil yang bagus dan rapih kita harus tahu tips, cara, dan teknik pemasangan atap kaca yang benar. Berikut kami akan berbagi sedikit tips, cara, dan teknik pasang atap kaca:
Bahan dan Alat untuk memasang Atap Kaca
Sebelumnya kita siapkan bahan-bahan yang akan dipakai yaitu
- Sealent/silikon non acid (tidak berbau asam),
- Rangkaian struktur atap yang sudah siap pasang, misalnya terdiri dari rangka besi.
- Daun jendela bukaan atau kisi-kisi alumunium
- Dinabolt
- Skrup
- Isolasi kertas/lakban
- Kop kaca
- Sponge karet 5 mm
- Lem Aica Aibon
- Rangka besi/alumunium yang mau dipasang.
Setelah bahan bangunan sudah tersedia maka bisa kita lanjutkan dengan menyiapkan peralatan pemasangan yaitu
- Bor tembok.
- Mesin grinda tangan
Metode Pemasangan Atap Kaca
1. Pada saat pemasangan struktur rangka entah itu besi baja, stainless atau alumunium, maka harus kita persiapkan lobang atap agar tidak perlu melakukan pembongkaran, ukuran lobang disesuaikan dengan ukuran struktur rangka ditambah 1 cm untuk tempat sealent.
2. Lalu kita masukan/tumpangkan struktur rangka kedalam lobang, mengatur agar posisinya pas dengan menggunakan alat beji, setelah posisi pas maka kita stel kemiringan struktur atap dengan lantai dak cor, kemiringan dan kedataran sampai air benar-benar bisa mengalir dengan bagus.
3. Kita buat lobang untuk tempat skrup pada dinding melalui lobang struktur kerangka dengan menggunakan alat bor, kemudian kita masukan dinabolt kedalam lobang bor yang telah kita buat. Selanjutnya kita ambil kunci pas untuk mengencangkan dinabolt.
4. Kita siapkan lembaran lembaran kaca yang sudah disudah diproses tempered atau laminated.
5. Lembaran lembaran kaca tersebut kita susun diatas rangkaian struktur kerangka secara penuh, sebaiknya mulailah dari bagian yang menempel dengan dinding bangunan.
6. Kemudian kita lakukan finishing antar sambungan kaca dengan menggunakan silen/silicon non acid. pengisian dilakukan sampai tertutup semua celah antara kaca an dinding agar tidak terjadi kebocoran.
7. Selama proses pelaksanaan pemasangan kaca berlangsung maka rawan terjadi goresan atau benturan sehingga terjadi kerusakan/pecah nya kaca. oleh karena itu kita buat pelindung dengan bahan isolasi plastik atau kertas pada setiap tepian kaca yang hendak dipasang.
8. Daun jendela bukaan kisi kisi alumunium sebagai tempat sirkulasi udara kita masukan ke lobang strktur kerangka yang sudah disiapkan, kemudian kita pasang semua aksesorisnya seperti engsel, hendle, dan yang lainya.
Itu tadi sedikit tips, cara, maupun teknik memasang atap kaca yang baik dan benar, agar anda mendapatkan keindahan serta kerapihan dari pemasangan atap kaca di rumah anda. Bagi anda yang ingin mengaplikasikan atap kaca ini, tidak ada salahnya untuk menghubungi kami untuk lebih jelasnya, dan anda bisa menanyakan langsung dengan petugas terkait kamit, selamat mencoba dan semoga bermanfaat. Sampai jumpa pada tips selanjutnya
Sumber :
http://www.kanopikacaasahi.com/2016/11/tehnik-pemasangan-atap-kaca.html?m=1
FORMULA ATAU RUMUS MENGHITUNG BERAT KACA
Formula atau Rumus Menghitung berat kaca. Untuk menentukan berat kaca dapat menggunakan formula yang disediakan oleh pabrik kaca.
Berat kaca 1 mm seluas 1 m2 = 2,57 kg
Tabel berat kaca per m2
Jadi untuk mengukur berat sebuah pintu yang terbuat dari kaca tebal 12 mm dengan ukuran pintu 240 cm x 90 cm = 66,61 kg. Berat pintu ini menjadi sangat penting bagi para aplikator saat menentukan tipe floorhinge yang akan dipakai pada sebuah pintu kaca
Sumber: http://thebestmultiinfo.blogspot.com/2018/04/formula-atau-rumus-menghitung-berat-kaca.html?m=1
JENIS-JENIS KACA
6 Jenis Kaca Ini Akan Percantik Rumah Anda
28 Oktober, 2018
Kaca adalah elemen yang pasti dan selalu ada di semua rumah maupun bangunan. Sinar matahari masuk dan menerangi rumah sepanjang siang dengan cahaya alami. Dari balik jendela kaca kita bisa mengamati ada apa di luar sana, sehingga tercipta keterkaitan dengan lingkungan sekitarnya. Kaca juga berperan dalam membentuk penampilan rumah secara keseluruhan. Namun hal ini tidak dapat terlaksana jika kaca yang digunakan ternyata tidak sesuai dengan kebutuhan atau gaya desain rumah Anda. Untuk itu, kethuilah beberapa jenis kaca berikut ini agar tidak salah pilih.
1. Kaca cermin (mirror glass)
Kaca cermin adalah kaca dengan lapisan tambahan oksida logam melalui proses dualisis. Kaca yang juga disebut one way glass tampak seperti cermin di satu sisi, dan tampak tembus pandang di sisi lainnya. Kaca cermin cocok untuk jendela di sekitar area depan rumah untuk melindungi penghuni rumah dari pandangan mata orang iseng. Kita yang berada di dalam rumah dapat mengamati keadaan sekitar setiap saat, namun mereka yang ada di luar tak bisa melihat ke dalam.
2. Kaca bening (clear glass)
Inilah jenis kaca yang paling populer digunakan untuk rumah tinggal. Kaca ini juga disebut kaca polos karena rata, tidak terdistorsi, tidak berwarna, dan dapat membiaskan obyek secara sempurna sampai lebih dari 90%. Namun jenis kaca ini kurang mampu menahan atau memantulkan sinar matahari, sehingga tidak disarnakan untuk bangunan bertingkat. Kaca bening ditawarkan dalam beberapa pilihan ketebakan, yaitu 5 mm, 6 mm, dan 8 mm. Pemilik rumah sebaiknya memperhatikan ukuran jendela saat menentukan ketebalan kaca. Semakin besar jendela, semakin tebal pula kaca yang digunakan.
3, Kaca es (frosted glass)
Kaca es adalah sebutan untuk jenis kaca yang salah satu sisinya bertekstur dan memiliki efek dekoratif. Biasanya sisi ini adalah sisi yang menghadap keluar, sedangkan sisi lain yang rata menghadap ke dalam rumah. Tekstur kaca es dihasilkan dengan cara mencetak adonan kaca menggunakan roll yang memiliki pola khusus.
Dengan menggunakan kaca es ruangan akan tampak terang namun tidak menyilaukan, karena tekstur kaca akan memecah gelombang sinar matahari. Hasilnya, di siang hari pun sinar matahari tampak lembut menerangi ruangan Anda. Kaca es cocok untuk interior rumah, seperti pintu kamar mandi atau pintu shower. Bisa juga digunakan untuk menjaga privasi jika Anda tinggal di daerah di mana rumah sangat berdekatan dengan tetangga. Misalnya digunakan sebagai aksen pada dinding pembatas samping rumah di kompleks hunian rumah teras bertingkat.
4. Kaca berwarna (tinted glass)
Tinted glass dibuat dengan cara menambahkan metal oksida pada takaran tertentu pada adonan kaca. Penambahan ini membuat kaca yang dihasilkan berwarna kecoklatan, abu-abu, hijau, atau biru, namun tidak mengubah sifat kaca kecuali dalam hal perubahan transmisi energi solar/ matahari. Kaca jenis ini mampu menahan sinar matahari sampai dengan 55%, sehingga dapat membantu mengurangi beban daya listrik yang digunakan untuk menghidupkan AC.
Kaca yang juga disebut kaca rayban ini juga dapat membantu menjaga privasi penghuni rumah. Fasad rumah akan tampak lebih menarik jika warna tinted glass disesuaikan dengan gaya rumah. Semakin tebal kaca berwarna, semakin gelap juga suasana di dalam rumah.
5. Kaca laminasi (laminated glass)
Kaca laminasi adalah jenis kaca pengaman yang tetap berada di bingkainya saat pecah berkat adanya sebuah lapisan dalam, yaitu polyvinil butyral (PVB) atau etilen vinyl asetat (EVA). Saat kaca pecah, lapisan ini akan mengikat lapisan-lapisan lain dalam kaca agar tidak terpisah menjadi serpihan-serpihan kaca tajam. Kaca laminasi lazim digunakan di zona rumah berisiko tinggi, misalnya sebagai pagar balkon, tangga, dan jendela skylight.
6. Kaca patri (stained glass)
Kaca patri dihasilkan dengan cara menambahkan zat garam metalik ke dalam adonan kaca, sehingga dihasilkan kaca dalam warna-warna berbeda. Kaca berwarna ini lalu dipotong dan disusun dalam sebuah bingkai yang disangga bilah timbal sehingga membentuk gambar pada jendela. Warna-warni stained glass adalah sentuhan seni yang dapat mengurangi intensitas sinar matahari dan melindungi furnitur dari kerusakan akibat terpapar sinar matahari dalam jangka panjang. Berkat kaca patri, atmosfer interior rumah akan menjadi dramatis dan romantis. Rumitnya proses pembuatan dan daya tahan membuat harga kaca patri sangat mahal.
Kaca patri banyak digunakan di bangunan-bangunan kuno di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia. Sampai saat ini kita bisa melihat kaca patri pada jendela gereja yang didirikan di era Kolonial.